Bencana banjir serta kebakaran menjadi langganan warga ibu kota. Masyarakat kelas menengah metropolitan perlu dilatih untuk terampil menanggulangi bencana sejak dini. Menurut saya, sudah saatnya pendekatan penanggulangan bencana di Jakarta diubah menjadi pendekatan swadaya warga untuk pencegahan tanggap pertama bencana.
Kenapa saya berani memberikan usulan tersebut? Karena menurut saya Pemprov DKI masihh terbilang sangat lamban untuk merespons reaksi tanggap pertama dalam penanganan segala macam bencana yang terjadi belakangan ini.
Menurut catatan saya, tahun 2013 saja telah terjadi kebakaran lebih dari 739 kali.
Berbagai penyebab kebakaran baik akibat keteledoran warga maupun
ketidaksiapan pencegahan tanggap kebakaran. Dan juga infrastruktur
penanggulangan bencana kebakaran Jakarta yang disiapkan oleh pemerintah
tidak menjadi fokus penanggulangan bencana.
Saya menyimpulkan hal tersebut dari kondisi hidran-hidran yang hanya menjadi
pajangan belaka, tanpa dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara
rutin oleh dinas terkait. Justru beberapa kasus kebakaran selalu
menyalahkan warga Jakarta karena tidak menjaga instalasi listrik maupun
pengunaan kabel yang tidak bersertifikat nasional (SNI)
Menurut saya, tingkatan struktur wilayah yang berupa kecamatan, kelurahan, RW dan RT benar-benar harus dioptimalkan dan diberdayakan sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
Apalagi sebentar lagi juga musim hujan, jika gerakan swadaya penanggulangan
bisa dilakukan untuk semua potensi bencana yang akan timbul di kota
Jakarta, warga dan pemerintah tak perlu bersusah payah lagi untuk
menghadapi bencana klasik tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar