Cuaca yang sulit diterka masih menggerayangi Jakarta yang pada akhirnya
membuat sebagian warga Jakarta Utara kerapkali bersusah
payah menghadapi banjir rob. Ironisnya, penggunaan mesin pompa belumlah
maksimal.
Naiknya air laut sampai ke pemukiman warga membuktikan
pemerintah DKI Jakarta, khususnya birokrat tingkat kecamatan hingga
walikota Jakarta Utara tidak bekerja dengan semaksimal mungkin dalam mengantisipasi datangnya banjir. Mereka hanya bisa memberikan lagkah rehabilitatif tanpa adanya langkah preventif.
Menurut saya, camat hingga walikota lalai dalam bekerja, harusnya mereka-lah yang lebih tahu kondisi di lapangan
dan melaporkan secara cepat dan tepat, padahal Jokowi-Ahok sudah bekerja dengan maksimal.
Seharusnya, perawatan pompa sebagai nyawa pengendali rob menjadi perhatian serius dari pemerintah setempat. Jangan hanya karena alasan sedang perawatan atau rusak, lalu lempar tanggung jawab ke pemerintah provinsi. Selain itu, tata kelola pemukiman harus diefisiensikan terutama pada perawatan mesin pompa, dan pembersihan drainase.
Seharusnya, perawatan pompa sebagai nyawa pengendali rob menjadi perhatian serius dari pemerintah setempat. Jangan hanya karena alasan sedang perawatan atau rusak, lalu lempar tanggung jawab ke pemerintah provinsi. Selain itu, tata kelola pemukiman harus diefisiensikan terutama pada perawatan mesin pompa, dan pembersihan drainase.
Dari informasi
yang saya peroleh dari warga, pompa tidak terawat karena
tidak memiliki prosedur penanganan atau SOP kerusakan pompa. Masa apa perlu Jokowi dan Ahok turun ke lapangan langsung untuk mengecek semuanya??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar